membuat simulasi cisco packet tracer
Pertama-tama masukkan 3 buah server ke dalam lembar kerja cisco.
Kemudian masukkan 5 buah PC.
Lalu masukkan 2 buah switch.
Susunlah masing-masing perangkat seperti berikut.
Hubungkan ketiga server ke switch 0 dan kelima pc ke switch 1 dengan menggunakan kabel straight-through. Fungsi kabel ini adalah untuk menghubungkan beberapa jaringan yang sama.
Hubungkan server satu persatu dari FastEthernet0/1 sampai 0/3.
Hubungkan pc satu-persatu dimulai dari FastEthernet0/6 hingga 0/10. Urutan dimulai dari 6 agar jika ada penambahan server atau perangkat lain bisa dilakukan dengan mudah karena masih tersedia 5 kabel di urutan awal.
Kemudian hubungkan kedua switch tersebut dengan menggunakan kabel cross over. Fungsi kabel ini adalah untuk menghubungkan beberapa jaringan yang berbeda.
Hubungkan kedua switch tersebut dengan menggunakan FastEthernet 0/4 untuk keduanya.
Setelah semua kabel tersambung, tunggu hingga semua kabel berubah warna hijau. Jika sudah hijau maka semua perangkat telah terhubung dan siap untuk digunakan.
Pada server 1 ubah settingan pada config > setting. Ganti display name menjadi DHCP Server, kemudian isi gateway dengan IP 192.168.0.1 dan DNS Server 192.168.0.2. IP 192.168.0.1 disini yang akan menjadi alamat IP dari DHCP Server dan 192.168.0.2 yang akan menjadi alamat IP dari DNS Server
Kemudian masuk ke fastethernet0. Isi IP Address dengan IP 192.168.0.1 lalu pencet ‘Tab dan otomatis Subnet Mask terisi 255.255.255.0.
Kemudian pindah ke pilihan DHCP. Klik On pada Service. Kemudian isi Default Gateway dengan IP 192.168.0.1. Ubah Start IP Address menjadi 192.168.0.6, untuk bagian ini berfungsi agar saat client request IP akan otomatis diset dari 192.168.0.6. Lalu ubah Maximum number of Users menjadi 40, pada bagian ini digunakan untuk menset jumlah maksimal client yang bisa menggunakan server DHCP ini. Lalu klik Save.
Pada bagian Config > HTTP ubah isi index.html menjadi seperti gambar di bawah ini. Index.html ini adalah bahasa html yang nantinya akan tampil saat alamat IP digunakan pada web browser.
Untuk menset IP dari masing-masing PC dengan mengklik PC0 terlebih dahulu, lalu pada bagian Desktop pilih IP Configuration.
Kemudian pilih DHCP, tunggu hingga muncul status DHCP request successful.
Langkah selanjutnya adalah ubah settingan pada Server kedua. Di bagian Config > Settings ubah Display Name menjadi DNS Server. Isi Gateway dengan alamat IP 192.168.0.2 sebagai alamat IP dari DNS Server. Pada kolom DNS Server dikosongkan karena hanya diisi pada DHCP Server.
Di bagian Config > FastEthernet0 isi IP Addressnya sesuai dengan Gateway yaitu 192.168.0.2 dan Subnet Mask 255.255.255.0.
Kemudian masuk ke Config > DNS. Disini digunakan untuk memberikan nama domain/alias pada alamat IP yang nantinya jika ingin berkunjung ke suatu web tidak perlu menggunakan mengetikan IP pada browser tapi bisa dengan menggunakan nama domainnya dengan fungsi www (world wide web). Caranya adalah dengan mengisi Name dengan www.pandy.com dan Address 192.168.0.3 dengan Tipe A Record. Lalu klik Add.
Pada bagian Config > HTTP ubah isi index.html menjadi seperti gambar di bawah ini. Index.html ini adalah bahasa html yang nantinya akan tampil saat alamat IP digunakan pada web browser.
Kemudian ubah settingan pada server ketiga. Di bagian Config > Settings ubah Display Name menjadi Web Server. Isi Gateway dengan alamat IP 192.168.0.3 sebagai alamat IP dari Web Server. Pada kolom DNS Server dikosongkan karena hanya diisi pada DHCP Server.
Pada bagian Config > FastEthernet0 isi IP Address sesuai dengan Gateway yaitu 192.168.0.3 dan Subnet Mask 255.255.255.0.
Pada bagian Config > HTTP ubah isi index.html menjadi seperti gambar di bawah ini. Index.html ini adalah bahasa html yang nantinya akan tampil saat alamat IP digunakan pada web browser.
Kemudian cek semua server melalui web browser dengan mengklik pcnya lalu pada bagian desktop pilih web browser.
terimakasih atas perhatiannya terhadap blog ini
"SEMOGA BERMANFAAT"
























Comments
Post a Comment